IFRS dan ETAP : Pengantar
Perkembangan
modernisasi di lingkungan akuntansi memicu berbagai perubahan seperti perubahan
pada standar laporan keuangan. Perubahan pada standar laporan keuangan ini
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna informasi laporan keuangan yang
berkembang setiap periodenya sehingga informasi yang dihasilkan tetap relevan,
handal dan dapat diperbandingkan. Selain itu perkembangan standar laporan
keuangan telah mengacu pada standar laporan keuangan internasional yang
selanjutnya disebut International
Financial Reporting Standard (IFRS).
IFRS adalah suatu upaya
untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang
terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Penyusunan laporan keuangan
yang mengadopsi IFRS ini merupakan suatu tatacara bagaimana perusahaan menyusun
laporan keuangan berdasarkan standar yang bisa diterima secara global. Dalam
pengadopsian terhadap IFRS berarti suatu entitas akan mengadopsi bahasa
pelaporan keuangan global.
Standar laporan keuangan
yang berlaku di Indonesia adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Dalam
perkembangannya, SAK nantinya akan dikonvergensikan ke IFRS. Dengan
pengkonvergensian terhadap IFRS diharapkan akan memberikan perspektif pemahaman
yang sama bagi investor asing dalam membaca Laporan Keuangan yang tidak
terbatas pada perusahaan dalam negeri tetapi juga perusahaan di luar negeri. Manfaat
dan tujuan dari IFRS adalah untuk menyajikan informasi dalam laporan keuangan
yang berkualitas tinggi, transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan
sepanjang periode yang disajikan. Manfaat yang lain adalah dapat meningkatkan
arus investasi global, menurunkan biaya modal, serta meningkatkan efisiensi
penyusunan laporan keuangan.
Di Indonesia, terdapat
pula standar akuntansi keuangan yang berlaku untuk entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik atau selanjutnya disebut Standar Akuntansi Keuangan untuk
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). Maksud dari Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan dan tidak
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Selain digunakan
oleh entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik, SAK-ETAP juga bisa
digunakan oleh entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan jika
otoritas yang berwenang mengizinkan. Selain yang telah dijelaskan diatas
mengenai manfaat dari IFRS, SAK-ETAP juga memiliki beberapa manfaat diantaranya
adalah lebih sederhana dibandingkan dengan IFRS namun tetap memberikan
informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan. Manfaat lainnya yaitu
memudahkan perusahaan kecil dan menengah untuk menyusun laporan keuangannya
sendiri.
IFRS dan SAK-ETAP mempunyai
beberapa perbedaan dalam laporan keuangannya. IFRS menggunakan fair value untuk
menilai aset perusahaan di masa yang akan datang. Tujuan pengguna informasi
sangat banyak sehingga pertanggungjawaban lebih ke relevansi dan stewardship. Berbeda
dengan IFRS, SAK-ETAP lebih menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen
(stewardship) atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Penyajian laporan
keuangan dalam SAK-ETAP dikatakan wajar apabila mematuhi persyaratan SAK-ETAP. Penyajian
wajar mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan
kondisi lain yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset,
kewajiban, pendapatan dan beban. Perusahaan/entitas yang mematuhi persyaratan
SAK-ETAP harus membuat pernyataan eksplisit dan secara penuh atas kepatuhan
tersebut dalam catatan atas laporan keuangan. Dalam penyajian laporan keuangan
SAK-ETAP akan memberikan informasi mengenai kemampuan entitas dalam kelangsungan
usaha, dan informasi yang diungkapkan komparatif dengan periode sebelumnya. Selain
itu, disajikan dengan lengkap dan konsisten minimal satu tahun sekali. Pos-pos
yang material disajikan terpisah dengan pos-pos yang tidak material. Pos-pos
yang tidak material diagregasi ke dalam pos yang sejenis untuk penyajiannya. Sehingga
semua informasi dalam laporan keuangan dapat digunakan oleh pengguna informasi
dalam pengambilan keputusan.
Referensi :